Jumat, 20 Maret 2015

Bayi Bingung Puting

Diposting oleh Unknown di 19.53 0 komentar

Monday, 25 March 2013 0:01:34
by sarah audia in Expert Explains


Sarah Audia Hasna, dr. S1 Fakultas Kedokteran UGM. Dokter umum dan konselor laktasi di Eka Hospital.


===============================
Bingung puting merupakan salah satu masalah yang sering timbul dan menganggu proses menyusui. Sebagian besar bayi sehat lahir cukup bulan yang sejak dini sudah diperkenalkan menyusu melalui dot atau terbiasa dengan empeng sebelum dia benar-benar memahami bagaimana cara menyusu langsung ke payudara yang baik, dapat meningkatkan risiko bayi mengalami bingung puting yang nantinya jika berkepanjangan dapat mengganggu produksi dan suplai ASI. Tahap akhirnya bayi bisa sampai frustasi dan menolak menyusu.
Mari kita bahas mengapa dot dan empeng bisa mengganggu proses menyusui dan menyebabkan bingung puting?

Mekanisme bayi menyusu langsung ke payudara berbeda dengan mekanisme menyusu melalui dot atau mengisap dengan empeng. Ketika bayi menyusu langsung ke payudara terdapat koordinasi yang bersamaan antara lidah bayi, rongga mulut, dan gerakan rahang. Mulut bayi akan terbuka lebar dan puting ada di langit-langit belakang, sebagian besar sampai seluruh areola masuk ke dalam mulut bayi. Lidah menahan puting dan areola bersamaan dengan langit-langit mulut membentuk dot panjang siap untuk mengisap. Lidah ada di belakang puting siap memompa areola, kemudian dilanjutkan dengan gerakan menelan dan seterusnya sampai bayi selesai dalam 1 sesi menyusu. Di sini bayi akan belajar dan berusaha untuk mendapatkan ASI sesuai yang dia butuhkan.

Berbeda dengan ketika bayi menyusu melalui dot, bayi tidak harus membuka mulut lebar saat dot masuk ke mulutnya. Aliran susu lebih mudah didapat dan bayi menggunakan kedua bibirnya untuk mengisap. Dot tidak perlu dimasukkan jauh ke dalam mulut sampai langit-langit, susu sudah masuk cepat ke dalam mulut bayi walaupun bayi tidak menghisap secara aktif. Lidah berada di depan dot dan bergerak maju mundur menutupi lubang dot yang berfungsi menghentikan aliran susu saat terlalu deras. Walaupun bayi tidur dengan posisi terlentang dan tidak mengisap, aliran susu tetap keluar. Hal ini dapat meningkatkan risiko tersedak. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa bayi tidak perlu usaha banyak untuk mendapat susu melalui dot.

Bayi yang sudah kenal atau terbiasa dengan dot akan merekam proses menyusu seperti saat ngedot. Alhasil ketika dipertemukan dengan payudara ibunya, dia bisa menjadi malas atau lupa bagaimana mekanisme menyusu yang sebenarnya. Mulutnya tidak mau membuka lebar dan malah menguncup, ketika menyusu sering lepas-lepas, menjepit puting di depan mulut berkali-kali seperti bingung, menyusu cenderung di puting dan kedua bibir mengisap puting seperti saat ngedot. Jika menunjukkan gejala seperti ini pada bayi yang pernah terpapar dot ini dinamakan awal mula terjadinya bingung puting. Bayi sulit melekat dengan baik, puting ibu bisa lecet karena gigitan bayi. Masalah perlekatan yang tidak baik dapat berakibat pengosongan payudara yang tidak sempurna. Salah satu akibat dari pengosongan payudara tidak sempurna yaitu saluran ASI tersumbat sampai menyebabkan galactocele (kista isi susu), payudara bengkak, mastitis, sampai abses payudara. Semua kondisi ini dapat menurunkan produksi dan suplai ASI. Bayi ikut frustasi sehingga menolak menyusu langsung pada payudara.

Empeng dapat mengganggu proses menghisap bayi, bayi akan terbiasa mendapatkan comfort sucking melalui empeng yang seharusnya comfort sucking didapatkan di payudara. Hal ini akan menganggu perlekatan bayi menyusu. Selain itu empeng dan dot dapat menganggu pertumbuhan rongga mulut dan langit-langit, meningkatkan risiko tersedak, menganggu pertumbuhan gigi, meningkatkan risiko kejadian otitis media (infeksi telinga tengah), menyebabkan ketergantungan pada bayi sampai menjadi balita, bisa saja bayi alergi terhadap bahan-bahan dari dot atau empeng.
Proses menyusui adalah proses demand & supply. Semakin sering bayi menyusu langsung ke payudara semakin banyak ASI yang dihasilkan. Sinyal rangsangan produksi ASI paling besar dari isapan bayi langsung ke payudara. Dot dan empeng dapat mengganggu proses ini, sehingga produksi dan suplai ASI juga terganggu.
Lalu apa yang harus mama lakukan jika bayi menunjukkan gejala bingung puting atau sampai menolak menyusu? Berikut tips-tipsnya:
    1. Begitu gejala bingung puting muncul dan bayi menunjukkan masalah dalam perlekatan segera minta bantuan konselor laktasi di klinik laktasi.
    2. Saat konsultasi dengan konselor, sebaiknya membawa ayah, pengasuh, atau nenek bayi yang menjaga agar diajarkan bagaimana cara memberikan ASI perah dengan cupfeeder atau cawan. Ini direkomendasikan daripada dot karena tidak akan menyebabkan bingung puting. Catatannya cupfeeding dilakukan olah ayah atau keluarga dan pengasuh selain ibu. Bayi hanya menyusu langsung ke payudara jika bertemu ibu agar bonding tidak terganggu, sehingga ibu tidak dianjurkan mencoba teknik cupfeeding.
    3. Stop dot dan empeng sesegera mungkin. Tanyakan secara detil pada konselor laktasi bagaimana menyiasatinya.
    4. Jika bayi mengalami masalah perlekatan yang ringan dengan memaksimalkan bayi menyusu dengan perlekatan yang benar sudah bisa menjadi solusi. Tapi apabila bayi menolak menyusu sama sekali selama beberapa hari sampai bulan, pertimbangkan baik-baik perlunya tindakan relaktasi dengan alat bantu menyusui. Minta bimbingan dan konsultasi lebih lanjut ke konselor laktasi. Relaktasi merupakan proses perjuangan dan komitmen dari ibu, ayah, dan keluarga agar bisa mencapai keberhasilan bayi mau menyusu lagi.
    5. Perbanyak skin-to-skin contact ibu dan bayi, bisa dengan menggunakan baby wrap, kulit bayi menempel di kulit ibu seharian sepanjang hari sampai beberapa hari. Hal ini dapat meningkatkan bonding dan merangsang bayi untuk menyusu. Tidur bersama saat bayi anda tidur.
    6. Berikan waktu full untuk bayi, delegasikan pekerjaan rumah tangga kepada orang lain. Jika perlu ibu yang bekerja cuti terlebih dahulu untuk meningkatkan bonding ibu dan bayi.
    7. Ibu juga sebaiknya memperhatikan makan makanan dengan gizi seimbang dan air putih yang cukup. Beberapa sayuran dan herbal yang dapat membantu meningkatkan supply ASI juga dapat dicoba seperti daun katuk, oatmeal, daun bangun-bangun, fenugreek,dll.
    8. Dukungan dan perhatian dari ayah serta keluarga yang lain agar ibu semakin semangat dan tetap optimis.
    9. Sebelum terjadi kejadian bingung puting, hindari penggunaan dot dan empeng. Ibu bekerja sejak awal sudah mempersiapkan manajemen ASI Perah dan ayah, keluarga, atau pengasuh belajar cupfeeding dengan konselor laktasi.
    10. Susu formula bukan solusi pada kasus bayi bingung puting.
    11. Tetap percaya diri dan optimis, tanamkan satu hal yang penting bahwa Mama dan bayi pasti bisa melewati semua ini dengan indah.
Tetap semangat dan selamat menyusui ya, Ma.

Sumber: http://theurbanmama.com/articles/bayi-bingung-puting.html

Oleh Deka Artamevia Moerdowo pada 21 Januari 2014 pukul 13:05
di grup fb sharing asi dan mpasi

ASI DAN MENYUSUI: TERBAIK UNTUK BAYI

Diposting oleh Unknown di 19.43 0 komentar

Monday, 11 March 2013 0:01:06
by Fatimah Berliana Monika in Expert Explains
for Breastfeeding Basics

Berliana Monika , ST , MM Konselor Laktasi & La Leche League (LLL) Leader of Rochester South NY, US. Lulusan S1 Fakultas Teknik Sipil&Perencanaan ITB & S2 Magister Manajemen Universitas Indonesia.


=====================================
Walaupun kampanye mengenai ASI & menyusui sudah makin meluas di beberapa tahun terakhir ini, sayangnya masih banyak Mama Papa yang belum paham mengapa ASI dan menyusui adalah yang terbaik tidak hanya untuk bayi tapi juga untuk Mama. Banyak kasus yang saya dengar dan jumpai mengenai persepsi & mitos-mitos yang salah mengenai ASI dan menyusui, juga kencangnya kegiatan pemasaran baik Above The Line seperti iklan di berbagai media maupun Below The Line seperti pembagian sampel dll yang dilakukan oleh produsen susu formula tidak diimbangi dengan informasi yang memadai mengenai ASI dan menyusui.

Yang lebih menyedihkan lagi, masih banyak yang memberikan susu formula kepada bayinya dengan alasan gengsi & prestise (memberikan susu formula yang harganya mahal). Di artikel yang saya tulis kali ini , saya akan coba memaparkan berbagai macam keunggulan ASI & Menyusui, manfaatnya yang luar biasa bagi bayi dan juga Mama.
Menyusui merupakan cara yang alami dan fisiologis untuk memberikan nutrisi kepada bayi dan batita, dan ASI adalah susu yang diciptakan Tuhan khusus untuk bayi manusia. Susu formula yang dibuat dari susu sapi atau kedelai (kebanyakan susu formula, bahkan “susu formula rancangan”) hanyalah dibuat menyerupai ASI, dan iklan yang menyatakan sebaliknya dapat menyesatkan.

Nutrisi yang memadai (memenuhi kebutuhan bayi) yang dimulai sejak bayi lahir sampai di tahun-tahun awal kehidupannya (early childhood) adalah sangat penting agar anak dapat mencapai perkembangan yang terbaik. Sudah diketahui bahwa periode sejak lahir sampai usia 2 tahun adalah saat terpenting untuk mengoptimalkan perkembangan pertumbuhan, kesehatan dan perilaku anak.


Sejak bayi lahir sampai usia 6 bulan berikanlah bayi ASI eksklusif. Kemudian lanjutkan pemberian ASI bersama dengan MPASI/Makanan Pendamping ASI (Insya Allah akan saya bahas di masa yang akan datang). Lanjutkanlah pemberian ASI sampai anak berusia 2 tahun sesuai anjuran WHO & organisasi-organisasi kesehatan lainnya. ASI eksklusif sendiri pengertiannya adalah pemberian ASI saja (baik itu melalui disusui langsung/ASI perah) tanpa tambahan cairan lain, seperti susu formula, sari jeruk, madu, air teh, air putih, dan tanpa makanan padat seperti pisang, pepaya, bubur susu, bubur nasi, biskuit, tim, dll. Bayi dapat menerima obat, cairan rehidrasi oral, vitamin-mineral apabila diperlukan sesuai indikasi kesehatan/menurut anjuran tenaga kesehatan.

Secara umum mengapa ASI adalah yang terbaik untuk bayi adalah karena ASI memberikan nutrisi terbaik yang dibutuhkan bayi. ASI adalah ‘cairan hidup’ yang setiap waktunya komposisinya berubah mengikuti kebutuhan bayi. Dimulai dari ASI pertama/kolostrum sampai ASI matang yang juga setiap menitnya berubah dari foremilk yang tinggi laktosa sampai hindmilk yang kaya lemak.

ASI berperan penting dalam meningkatkan kesehatan bayi, bahkan UNICEF menyatakan bahwa ASI menyelamatkan jiwa bayi terutama di negara-negara berkembang di mana keadaan ekonomi yang sulit, kondisi sanitasi yang buruk, sulitnya mendapatkan air yang bersih sehingga pemberian susu formula menyumbang risiko terbesar akan kondisi malnutrisi/kekurangan gizi dan penyakit-penyakit seperti diare akibat penyiapan & pemberian susu formula yang tidak higienis. Dalam laporan WHO juga disebutkan bahwa hampir 90% kematian balita terjadi di negara berkembang dan lebih dari 40% kematian disebabkan diare dan infeksi saluran pernapasan akut, yang dapat dicegah dengan ASI eksklusif.

Peran ASI dalam meningkatkan kesehatan bayi diantaranya sebagai berikut:
  • Bayi yang diberikan ASI 16,7 x lebih jarang menderita Pneumonia (radang paru).
  • Risiko dirawat karena penyakit saluran pernafasan 3x lebih jarang daripada bayi yang diberikan susu formula.
  • Bayi yang diberikan ASI 47% lebih jarang diare/mencret dan 23,5% lebih jarang menderita diare yang fatal (menyebabkan kematian).
  • Bayi yang diberikan ASI 6-8x lebih jarang menderita kanker (leukemia limphositik, neuroblastoma,lymphoma maligna).
  • Mengurangi risiko diabetes/kencing manis.
  • Mengurangi risiko obesitas/kegemukan di masa mendatang.
  • Terhindar dari kurang gizi.
  • Mengurangi risiko terkena penyakit jantung & pembuluh darah.
  • Bayi yang diberikan ASI lebih jarang menderita alergi.
  • Mengurangi kemungkinan terkena penyakit asma.
  • Mengurangi terkena infeksi dari bubuk susu formula yang tercemar (misalnya E.Sakazakii).
  • ASI awal/kolostrum yang berwarna kuning/keemasan mengandung nutrisi dengan konsentrasi tinggi, memberikan perlindungan akan berbagai penyakit infeksi, juga memiliki efek laksatif yang akan membantu bayi mengeluarkan tinja pertama (meconium) dari sistem pencernaannya. Sehingga efeknya juga akan membantu mengeluarkan bilirubin dari darah dan melindungi bayi dari kuning (jaundice).
Kelebihan lain ASI yang diterima bayi yaitu:
  • ASI selalu dalam keadaan bersih dari payudara Mama.
  • ASI selalu siap tersedia dan dengan suhu yang tepat.
  • ASI mudah untuk dicerna dan terserap dengan baik oleh tubuh bayi.
  • Membantu perkembangan gigi dan rahang bayi karena bayi menghisap ASI dari payudara Mama.
  • Skin to skin contact antara bayi dan Mama menciptakan kedekatan, perkembangan psychomotor dan sosial yang lebih baik.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa bayi yang mendapatkan ASI memiliki kemampuan kognitif & kepandaian yang secara umum lebih tinggi dibandingkan anak yang tidak mendapatkan ASI. Beberapa penelitian tersebut diantaranya:
  • Jurnal yang dipublikasikan AAP (American Academy of Pediatrics) tahun 1998 yang memaparkan hasil penelitian mengenai hubungan lamanya waktu menyusui dan kemampuan kognitif. Data dikumpulkan sejak lahir selama 18 tahun dengan jumlah sampel lebih dari 1000 anak. Kesimpulannya bahwa menyusui berhubungan dengan peningkatan (walau kecil tapi dapat terdeteksi) kemampuan kognitif anak & keberhasilan anak di bidang pendidikan.
  • Meta analisa terhadap 40 penelitian (Jain et al 2002-US), 68% menyimpulkan bahwa menyusui meningkatkan kepandaian.
  • Richards et al (2002) di Inggris melakukan penelitian terhadap 1.736 anak. Hasilnya anak yang diberikan ASI menunjukkan pencapaian pendidikan yang lebih tinggi (hasil tidak tergantung pada latar belakang sosial ekonomi).
  • Mortensen EL et al JAMA (2002) menyatakan hasil penelitian akan 3.253 orang di Denmark. Anak yang disusui
Jadi, masih ragukah Mama Papa memberikan ASI untuk bayi tercinta?
Happy breastfeeding :)

Sumber: http://theurbanmama.com/articles/asi-dan-menyusui-terbaik-untuk-bayi.html

di grup fb sharing asi dan mpasi

ASI DAN MENYUSUI: TERBAIK UNTUK MAMA

Diposting oleh Unknown di 19.27 0 komentar

ASI dan Menyusui: Terbaik untuk Mama

Monday, 18 March 2013 0:01:56
by Fatimah Berliana Monika in Expert Explains

Berliana Monika , ST , MM Konselor Laktasi & La Leche League (LLL) Leader of Rochester South NY, US. Lulusan S1 Fakultas Teknik Sipil&Perencanaan ITB & S2 Magister Manajemen Universitas Indonesia.


================================
ASI & menyusui tidak hanya memberikan yang terbaik untuk bayi, tapi juga untuk Mama, maka di artikel hari ini, saya ingin memaparkan kenapa menyusui juga memberikan keuntungan bagi Mama.
1. Mengurangi pendarahan setelah persalinan.

2. Mengurangi risiko terkena kanker payudara.

3. Mengurangi risiko terkena kanker indung telur (ovarium) dan kanker rahim.

4. Mengurangi risiko terkena penyakit diabetes/kencing manis.

5. Mengurangi risiko terkena keropos tulang.

6. Mengurangi risiko terkena rheumatik.

7. Metoda KB yang paling aman & 98 % merupakan metoda kontrasepsi yang efektif bila Mama menyusui eksklusif selama 6 bulan & apabila Mama belum mendapatkan datang bulan yang pertama kali setelah nifas.

8. Mengurangi risiko kegemukan.

9. Mempercepat bentuk rahim kembali ke keadaan sebelum hamil karena isapan bayi menstimulasi kontraksi rahim.

10. Mengurangi stress & kegelisahan, saat bayi mengisap dan sentuhan skin to skin dengan bayi membuat badan Mama melepaskan hormon yang membuat Mama tenang & rileks.

11. Mengurangi 4,8x tindakan kekerasan Mama & menelantarkan anak (Cohort Follow Up pada 5.890 Mama selama 15 tahun).

Sebagai tambahan, keuntungan memberikan ASI & menyusui bagi keluarga adalah sebagai berikut:
1. Menolong mengurangi kemiskinan & kelaparan. ASI & menyusui adalah hal yang sangat ekonomis, pemberian susu formula membutuhkan biaya yang tinggi & harus memiliki sanitasi yang baik serta air yang bersih.

2. Mama & bayi akan lebih sehat sehingga mengurangi biaya perawatan kesehatan.
3. Menghemat waktu untuk persiapan dll dibandingkan bila memberikan susu formula yang membutuhkan waktu mulai dari persiapan sampai pencucian/pembersihan peralatan pasca susu formula diberikan.

Berikutnya akan saya paparkan apa saja sih yang ada ‘di dalam’ ASI, alias kandungan/komposisi ASI yang membuat ASI sangat bermanfaat bagi bayi. Seperti yang saya sudah singgung sedikit di atas bahwa ASI adalah ‘cairan hidup’ yang kandungan & komposisinya berubah sesuai kebutuhan bayi. Jenis ASI berdasarkan usia bayi ada 3 macam, yaitu ASI awal/kolostrum pada saat bayi lahir & hari-hari awal kehidupan bayi, kemudian ASI transisi pada sepuluh hari pertama sampai dua minggu setelah lahir dan berikutnya adalah ASI matang. Kandungan dari setiap tahapan berguna untuk bayi baru lahir, terutama upaya adaptasi fisiologis terhadap kehidupan di luar kandungan.Semakin matang ASI, konsentrasi antibodi/imunoglobulin, total protein, dan vitamin yang larut di dalam lemak menurun, sedangkan laktosa, lemak, kalori, dan vitamin yang larut dalam air meningkat.


Kolostrum: Sedikit jumlahnya, besar manfaatnya
Banyak yang mengira bahwa ASI pertama/kolostrum berwarna putih seperti susu, sehingga ketika kolostrum keluar dan berwarna kuning keemasan/oranye, kental, lengket, dan terkadang bening, terdapat persepsi ASI tersebut tidak bagus dan dibuang saja. Jumlahnya pun hanya sekitar 3-5 sendok teh yang sering membuat khawatir tidak akan cukup untuk bayi sehingga perlu ditambah susu formula. Warna orange/keemasan ini merupakan tanda dari kandungan beta-carotene yang tinggi, yang merupakan salah satu anti oksidan.
Meski jumlah kolostrum relatif sedikit namun sangat mencukupi lambung bayi yang juga memang masih kecil (sila buka artikel saya mengenai Apakah ASI Saya Cukup). Meski sedikit, kolostrum sangat padat nutrisi, kaya akan karbohidrat, protein, serta tinggi antibodi yang melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi.
Kolostrum mengandung sejumlah besar antibodi yang disebut dengan IgA (secretory immunoglobulin A). Sebelum bayi lahir, ia akan mendapatkan antibodi lain, IgG, melalui plasenta. IgG bekerja melalui sistem sirkulasi bayi. IgA ini akan melindungi bayi dari serangan kuman di daerah membran mukus tenggorokan, paru-paru dan usus, juga melindungi sistem pencernaan bayi.
Kolostrum juga kaya akan lekosit, sel darah putih yang akan menghancurkan bakteri jahat dan virus.


ASI Transisi
Kolostrum secara bertahap berubah menjadi ASI matang sekitar 10 hari – 2 minggu setelah kelahiran bayi. Selama proses transisi ini kandungan antibodi dalam ASI menurun dan secara volume meningkat secara drastis. Sementara produksi kolostrum dipengaruhi oleh hormon, ASI transisi mulai dipengaruhi oleh proses supply vs demand (oleh karena itu frequent nursing, sekitar 8-12 kali menyusui per hari di awal-awal kelahiran bayi sangat penting).
Komposisi ASI transisi adalah perpaduan dari kolostrum & ASI matang, mengandung kandungan lemak yang tinggi yang berguna untuk pertumbuhan, perkembangan otak, mengatur kadar gula darah, dan memenuhi kebutuhan nutrisi bayi.
Zat imunologi lain yang dimiliki ASI adalah Laktoferin, Lisozim (enzim ini bertahan sampai tahun kedua laktasi). ASI mengandung 300 kali lebih banyak enzim ini dibandingkan susu sapi), Oligosakarida, Musin, Lipase, Probiotik, dll. ASI juga mengandung Growth Factors yang tidak terdapat di susu formula.
 
Kandungan ASI berubah setiap menit
ASI adalah cairan ‘hidup’ yang kandungan/komposisinya berubah setiap waktunya sesuai kebutuhan bayi. Di menit-menit awal menyusui, ASI awal disebut Foremilk, kaya akan protein, rendah lemak, dan cenderung lebih encer dan bening. Foremilk berfungsi sebagai makanan pembuka/penghilang haus. Foremilk tinggi kandungan lactose yang berfungsi juga untuk perkembangan otak bayi & memberikan energi. Selanjutnya disebut Hindmilk yang kaya akan lemak yang berperan untuk pertambahan berat badan bayi & cenderung kental.

Hindmilk mengenyangkan bayi seperti makanan utama. Saat menyusui Mama tidak dapat membedakan secara pasti antara foremilk dan hindmilk. Perubahan foremilk-hindmilk berlangsung secara amat perlahan. Penelitian menyatakan bahwa makin kosong payudara, makin tinggi kandungan lemak dalam ASI.

Jadi, Mama Papa tidak ragu kan memberikan ASI untuk bayi tercinta?
Happy breastfeeding! :)

Sumber: http://theurbanmama.com/articles/asi-dan-menyusui-terbaik-untuk-mama.html

Kamis, 05 Maret 2015

TIPS MEMILIHKAN MAINAN UNTUK ANAK

Diposting oleh Unknown di 08.31 0 komentar
Kriteria mainan yg baik utk anak adalah mainan yg :
- sesuai usia anak
- bisa menstimulasi perkembangan anak dalam OLAH RASA & OLAH RAGA (motorik kasar, halus, logika berpikir & kreativitas)
- aman (bahan & model)
- mudah didapat/bahkan bs dbuat sendiri. (Membuat mainan sendiri bersama anak adalah slh 1 jns mainan yg paling mendorong kreativitas anak).

Pd dasarnya semua brg2 yg ad drmh bs dijadikan "mainan" utk anak asalkan memenuhi kriteria di atas. Bahkan sebuah toples plastik bs jd mainan edukatif & menghibur, tinggal menyesuaikan cara memainkan dgn usia anaknya. Misalnya, utk 1y- br memegang2, 1y+ mulai buka-tutup, memindah2kan dr lemari-lantai-meja, lanjut menyusun bbrp toples dst.

Dan di antara beragam jenis mainan yg memenuhi kriteria di atas, yg paling lengkap adalah buku anak2. Dgn model nya yg skrg beragam (flip-flap, pop-up, dsb), buku telah melengkapi fungsinya yg tdk lg hny sbg bacaan, tp jg mainan yg bs digunakan utk olah motorik halus, olah kreativitas, olah kata dan olah rasa. Sesekali jika kebetulan bukunya berceritakan anak yg sedang melompat atau berkejaran, anak2 jg akan senang menirunya, jd bs utk olah motorik lasar jg. Sekalian menanamkan gemar membaca sejak kecil. Kumplit kan?
__By Umama Umi

 
berminat sms/wa : 085745424857
‪#‎menularkan_virus_kebaikan_membaca_sejak_dini‬
 

ANA NABILA OLSHOP Copyright © 2011 Design by Ipietoon Blogger Template | Ugg Boots Sale | web hosting