Monday, 11 March 2013 0:01:06
by Fatimah Berliana Monika in Expert Explains
for Breastfeeding Basics
Berliana Monika , ST , MM Konselor Laktasi & La Leche League (LLL) Leader of Rochester South NY, US. Lulusan S1 Fakultas Teknik Sipil&Perencanaan ITB & S2 Magister Manajemen Universitas Indonesia.
=====================================
Walaupun kampanye mengenai ASI & menyusui sudah makin meluas di beberapa tahun terakhir ini, sayangnya masih banyak Mama Papa yang belum paham mengapa ASI dan menyusui adalah yang terbaik tidak hanya untuk bayi tapi juga untuk Mama. Banyak kasus yang saya dengar dan jumpai mengenai persepsi & mitos-mitos yang salah mengenai ASI dan menyusui, juga kencangnya kegiatan pemasaran baik Above The Line seperti iklan di berbagai media maupun Below The Line seperti pembagian sampel dll yang dilakukan oleh produsen susu formula tidak diimbangi dengan informasi yang memadai mengenai ASI dan menyusui.
Yang lebih menyedihkan lagi, masih banyak yang memberikan susu formula kepada bayinya dengan alasan gengsi & prestise (memberikan susu formula yang harganya mahal). Di artikel yang saya tulis kali ini , saya akan coba memaparkan berbagai macam keunggulan ASI & Menyusui, manfaatnya yang luar biasa bagi bayi dan juga Mama.
Menyusui merupakan cara yang alami dan fisiologis untuk memberikan nutrisi kepada bayi dan batita, dan ASI adalah susu yang diciptakan Tuhan khusus untuk bayi manusia. Susu formula yang dibuat dari susu sapi atau kedelai (kebanyakan susu formula, bahkan “susu formula rancangan”) hanyalah dibuat menyerupai ASI, dan iklan yang menyatakan sebaliknya dapat menyesatkan.
Nutrisi yang memadai (memenuhi kebutuhan bayi) yang dimulai sejak bayi lahir sampai di tahun-tahun awal kehidupannya (early childhood) adalah sangat penting agar anak dapat mencapai perkembangan yang terbaik. Sudah diketahui bahwa periode sejak lahir sampai usia 2 tahun adalah saat terpenting untuk mengoptimalkan perkembangan pertumbuhan, kesehatan dan perilaku anak.
Sejak bayi lahir sampai usia 6 bulan berikanlah bayi ASI eksklusif. Kemudian lanjutkan pemberian ASI bersama dengan MPASI/Makanan Pendamping ASI (Insya Allah akan saya bahas di masa yang akan datang). Lanjutkanlah pemberian ASI sampai anak berusia 2 tahun sesuai anjuran WHO & organisasi-organisasi kesehatan lainnya. ASI eksklusif sendiri pengertiannya adalah pemberian ASI saja (baik itu melalui disusui langsung/ASI perah) tanpa tambahan cairan lain, seperti susu formula, sari jeruk, madu, air teh, air putih, dan tanpa makanan padat seperti pisang, pepaya, bubur susu, bubur nasi, biskuit, tim, dll. Bayi dapat menerima obat, cairan rehidrasi oral, vitamin-mineral apabila diperlukan sesuai indikasi kesehatan/menurut anjuran tenaga kesehatan.
Secara umum mengapa ASI adalah yang terbaik untuk bayi adalah karena ASI memberikan nutrisi terbaik yang dibutuhkan bayi. ASI adalah ‘cairan hidup’ yang setiap waktunya komposisinya berubah mengikuti kebutuhan bayi. Dimulai dari ASI pertama/kolostrum sampai ASI matang yang juga setiap menitnya berubah dari foremilk yang tinggi laktosa sampai hindmilk yang kaya lemak.
ASI berperan penting dalam meningkatkan kesehatan bayi, bahkan UNICEF menyatakan bahwa ASI menyelamatkan jiwa bayi terutama di negara-negara berkembang di mana keadaan ekonomi yang sulit, kondisi sanitasi yang buruk, sulitnya mendapatkan air yang bersih sehingga pemberian susu formula menyumbang risiko terbesar akan kondisi malnutrisi/kekurangan gizi dan penyakit-penyakit seperti diare akibat penyiapan & pemberian susu formula yang tidak higienis. Dalam laporan WHO juga disebutkan bahwa hampir 90% kematian balita terjadi di negara berkembang dan lebih dari 40% kematian disebabkan diare dan infeksi saluran pernapasan akut, yang dapat dicegah dengan ASI eksklusif.
Peran ASI dalam meningkatkan kesehatan bayi diantaranya sebagai berikut:
- Bayi yang diberikan ASI 16,7 x lebih jarang menderita Pneumonia (radang paru).
- Risiko dirawat karena penyakit saluran pernafasan 3x lebih jarang daripada bayi yang diberikan susu formula.
- Bayi yang diberikan ASI 47% lebih jarang diare/mencret dan 23,5% lebih jarang menderita diare yang fatal (menyebabkan kematian).
- Bayi yang diberikan ASI 6-8x lebih jarang menderita kanker (leukemia limphositik, neuroblastoma,lymphoma maligna).
- Mengurangi risiko diabetes/kencing manis.
- Mengurangi risiko obesitas/kegemukan di masa mendatang.
- Terhindar dari kurang gizi.
- Mengurangi risiko terkena penyakit jantung & pembuluh darah.
- Bayi yang diberikan ASI lebih jarang menderita alergi.
- Mengurangi kemungkinan terkena penyakit asma.
- Mengurangi terkena infeksi dari bubuk susu formula yang tercemar (misalnya E.Sakazakii).
- ASI awal/kolostrum yang berwarna kuning/keemasan mengandung nutrisi dengan konsentrasi tinggi, memberikan perlindungan akan berbagai penyakit infeksi, juga memiliki efek laksatif yang akan membantu bayi mengeluarkan tinja pertama (meconium) dari sistem pencernaannya. Sehingga efeknya juga akan membantu mengeluarkan bilirubin dari darah dan melindungi bayi dari kuning (jaundice).
- ASI selalu dalam keadaan bersih dari payudara Mama.
- ASI selalu siap tersedia dan dengan suhu yang tepat.
- ASI mudah untuk dicerna dan terserap dengan baik oleh tubuh bayi.
- Membantu perkembangan gigi dan rahang bayi karena bayi menghisap ASI dari payudara Mama.
- Skin to skin contact antara bayi dan Mama menciptakan kedekatan, perkembangan psychomotor dan sosial yang lebih baik.
- Jurnal yang dipublikasikan AAP (American Academy of Pediatrics) tahun 1998 yang memaparkan hasil penelitian mengenai hubungan lamanya waktu menyusui dan kemampuan kognitif. Data dikumpulkan sejak lahir selama 18 tahun dengan jumlah sampel lebih dari 1000 anak. Kesimpulannya bahwa menyusui berhubungan dengan peningkatan (walau kecil tapi dapat terdeteksi) kemampuan kognitif anak & keberhasilan anak di bidang pendidikan.
- Meta analisa terhadap 40 penelitian (Jain et al 2002-US), 68% menyimpulkan bahwa menyusui meningkatkan kepandaian.
- Richards et al (2002) di Inggris melakukan penelitian terhadap 1.736 anak. Hasilnya anak yang diberikan ASI menunjukkan pencapaian pendidikan yang lebih tinggi (hasil tidak tergantung pada latar belakang sosial ekonomi).
- Mortensen EL et al JAMA (2002) menyatakan hasil penelitian akan 3.253 orang di Denmark. Anak yang disusui
Happy breastfeeding :)
Sumber: http://theurbanmama.com/articles/asi-dan-menyusui-terbaik-untuk-bayi.html
di grup fb sharing asi dan mpasi
0 komentar:
Posting Komentar